Geografi dan geologi Himalaya yang mencakup pembentukan pegunungan, karakteristik geologis, dan jenis batuan yang ada di sana:
Pembentukan Pegunungan Himalaya
Pegunungan Himalaya terbentuk akibat proses tektonik yang kompleks. Sekitar 50 juta tahun yang lalu, lempeng India mulai bergerak ke utara dan bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Tabrakan ini menyebabkan terangkatnya lapisan tanah dan pembentukan pegunungan yang tinggi. Proses ini masih berlangsung, sehingga Himalaya terus mengalami perubahan dan peningkatan ketinggian.
Karakteristik Geologis
- Struktur Geologi: Himalaya terdiri dari tiga lapisan utama:
- Himalayan Crystalline Series: Termasuk batuan metamorf seperti granit dan gneiss, yang merupakan inti dari pegunungan.
- Sedimentary Series: Terdiri dari batuan sedimen yang diendapkan di dasar laut sebelum terangkat menjadi pegunungan, seperti batu kapur dan batu pasir.
- Tertiary Series: Batuan muda yang terbentuk setelah pembentukan Himalaya, termasuk endapan yang lebih baru.
- Gletser dan Morain: Himalaya memiliki banyak gletser, yang berperan dalam membentuk lembah dan mengubah lanskap. Morain yang dihasilkan dari gletser juga memberikan informasi tentang sejarah iklim.
Jenis Batuan
- Batuan Metamorf: Seperti schist dan quartzite, terbentuk di bawah tekanan tinggi dan suhu tinggi, menunjukkan sejarah geologi yang kaya.
- Batuan Sedimen: Termasuk batu kapur, batu pasir, dan shale, yang mencerminkan lingkungan yang berbeda sebelum terangkat.
- Batuan Magmatik: Seperti granit, terbentuk dari pendinginan magma, dan dapat ditemukan di bagian inti Himalaya.
Pegunungan Himalaya merupakan contoh spektakuler dari kekuatan geologis dan proses alam. Dari pembentukannya hingga karakteristik geologis yang kaya, Himalaya menyimpan banyak informasi tentang sejarah Bumi dan proses tektonik yang masih berlangsung hingga saat ini.